author Ahmad Muhardian

Belajar MongoDB: Pengenalan Dasar MongoDB untuk Pemula


Ada beberapa kekurangan dalam database SQL yang pernah saya temukan, seperti skema database yang kaku (fixed), susah membuat query untuk tabel dengan relasi yang kompleks, susah diperbesar sekalanya, dsb.

Database NoSQL (Not Only SQL) hadir untuk menutupi kekurangan-kekurangan tersebut. Selain itu, NoSQL sudah menjadi tuntutan teknologi yang harus dipelajari dalam pengembangan software modern masa kini.

Contohnya, sekarang lagi populer yang namanya MEAN stack (MongoDB, ExpressJs, AngularJS, dan NodeJS).

Pada artikel ini, kita akan belajar MongoDB yang merupakan salah satu database NoSQL paling populer.

Apa itu MongoDB?

MongoDB adalah salah satu jenis database NoSQL yang berbasis dokumen dengan format JSON.

Pada database SQL, data disimpan dalam bentuk tabel. Sedangkan pada MongoDB data disimpan dalam bentuk dokumen dengan format JSON.

Contoh data di MongoDB:

{
   "_id" : ObjectId("54c955492b7c8eb21818bd09"),
   "alamat" : {
      "street" : "2 Avenue",
      "zipcode" : "10075",
      "building" : "1480",
      "coord" : [ -73.9557413, 40.7720266 ]
   },
   "borough" : "Manhattan",
   "cuisine" : "Italian",
   "grades" : [
      {
         "date" : ISODate("2014-10-01T00:00:00Z"),
         "grade" : "A",
         "score" : 11
      },
      {
         "date" : ISODate("2014-01-16T00:00:00Z"),
         "grade" : "B",
         "score" : 17
      }
   ],
   "name" : "Vella",
   "restaurant_id" : "41704620"
}

Untuk lebih jelasnya, mari kita langsung praktek…

Instalasi MongoDB di Linux

Jika kita ingin menggunakan MongoDB versi terbaru, maka kita harus men-download versi terakhir di website resminya ( mongodb.com).

Website MongoDB

Tapi, jika ingin menggunakan versi lama yang ada di repositori, kita bisa menginstalnya dengan perintah:

sudo apt install mongodb

Setelah itu, untuk memastikan sudah terinstal dengan benar, coba ketik perintah mongo --version atau mongod --version untuk memeriksa versinya.

Versi mongodb yang terinstall

Untuk keperluan belajar dasar, kita bisa pakai yang mana saja. Versi lama atau versi baru tidak masalah.

Pada panduan ini, saya menggunakan versi yang lama.

Cara Mengoperasikan MongoDB

Ada beberapa perintah yang disediakan MongoDB untuk mengoperasikannya, seperti perintah mongod (MongoDB Daemon) untuk membuat server dan mongo untuk masuk ke Shell MongoDB.

Menghidupkan dan Mematikan Server MongoDB

Kita bisa menghidupkan dan mematikan server MongoDB dengan perintah service di Ubuntu dan keluarga Debian lainnya.

Menyalakan server MongoDB:

sudo service mongodb start

Mematikan server MongoDB:

sudo service mongodb stop

Menyalakan ulang server MongoDB:

sudo service mongodb restart

Melihat status server MongoDB:

sudo service mongodb status

Gunakan tombol q untuk keluar dari status.

Status server Mongodb

Selain itu, kita juga bisa menggunakan perintah mongod dengan syarat harus ditentukan dbpath-nya.

Contoh:

Matikan dulu server yang sudah berjalan:

sudo service mongodb stop

Setelah itu buat direktori baru untuk menyimpan dokumen database-nya.

mkdir -p cobamongo/db

Setelah itu jalankan server-nya:

mongod --dbpath cobamongo/db/

Jika muncul seperti ini,

Menjalankan server mongodb

berarti server MongoDB sudah hidup dan siap menerima koneksi dari alamat 127.0.0.1 (localhost).

Untuk mematikannya, tinggal tekan saja tombol Ctrl+c.

Untuk selanjutnya, kita akan menggunakan server yang berjalan secara background. Jadi silakan nyalakan kembali server-nya:

sudo service mongodb start

Mengakses Server MongoDB

Kalau tadi kita menggunakan perintah mongod untuk menyalakan server, maka untuk mengakses server-nya, kita gunakan perintah mongo.

Perintah mongo adalah program client untuk membuka Shell MongoDB.

Pastikan server-nya hidup, dan cobalah untuk mengetik perintah:

mongo

atau

mongo 192.169.1.1

Jika server-nya berada di tempat lain dengan IP 192.169.1.1.

Karena server-nya berada di localhost, jadi kita bisa langsung ketik mongo saja.

Kalau muncul seperti ini, berarti kita berhasil masuk ke Shell atau server MongoDB:

Shell MongoDB

Secara default, database yang kita gunakan adalah test.

Untuk melihat database yang sedang aktif, gunakan perintah db pada Shell MongoDB.

Melihat database yang sedang aktif di server

Sedangkan untuk melihat daftar database, gunakan perintah show dbs.

Melihat daftar database di server

Saat ini, di server hanya ada database admin dan local.

Untuk keluar dari Shell MongoDB, tekan Ctrl+c.

Membuat Database dan Koleksi Baru

Mari kita buat Database baru bernama tokobuku.

Silakan ketik perintah use tokobuku untuk membuat dan menggunakan database tokobuku.

Membuat database tokobuku

Database ini belum tersimpan, karena masih kosong.

Selanjutnya, mari kita coba buat sebuah koleksi (collection). MongoDB menggunakan istilah koleksi untuk menggantikan tabel.

Koleksi berisi kumpulan dokumen atau data dalam format JSON. Kalau di SQL kita menyebutnya dengan record/baris.

Koleksi bisa dibuat dengan perintah:

db.createCollections("nama_koleksi")

atau bisa juga otomatis dibuat ketika kita melakukan insert data.

Insert Data

Insert data dapat kita lakukan dengan perintah berikut:

db.<koleksi>.insert(<data>)

atau

db.<koleksi>.save(<data>)

Keterangan:

  • <koleksi> adalah nama koleksi yang akan dibuat;
  • <data> adalah data yang akan kita simpan dalam koleksi tersebut dengan format JSON.

Sebagai contoh, kita akan membuat koleksi bernama buku:

db.buku.insert({
    judul: "Belajar MongoDB",
    sinopsis: "Panduan MongoDB untuk Pemula",
    pengarang: "Petani Kode"
})

Maka kita akan memiliki satu koleksi dan satu data di dalamnya.

Insert data MongoDB

Coba tambahkan lagi data baru.

db.buku.insert({
    judul: "Pemrograman Javascript dan MongoDB",
    sinopsis: "Panduan Pemrograman Js dan MongoDB",
    pengarang: "Petani Kode",
    harga: 98000
})

Maka sekarang kita punya dua data dalam koleksi buku.

Kita bisa melihatnya dengan fungsi count().

Contoh:

> db.buku.count()
2

Menampilkan Data

Untuk menampilkan data yang sudah ditambahkan, kita bisa menggunakan method find():

db.<koleksi>.find()

Contoh:

Menampilkan data MongoDB

Kita juga bisa menambahkan fungsi pretty() agar ditampilkan dengan rapi.

Menampilkan data MongoDB dengan fungsi pretty

Coba juga untuk menampilkan buku yang memiliki harga 98000.

db.buku.find({ harga: 98000 })

Maka, buku yang hanya berharga 98000 saja yang akan ditampilkan.

Menampilkan data berdasarkan harga

Paham…

Tapi apa itu "_id" dan ObjectId("5953ce71b8a47ea66328158f"), kenapa selalu ada di setiap data?

Atribut _id bisa dibilang seperti Primary Key. Atribut ini akan otomatis dibuat oleh MongoDB di setiap pengisian data.

Mengubah Data

Untuk mengubah data, kita bisa menggunakan fungsi update().

db.<koleksi>.update(<query>, <data baru>)

Keterangan:

  • <query> adalah kata kunci data yang akan kita ubah, sama seperti WHERE dalam SQL.
  • <data baru> adalah data barunya.

Sekarang, mari kita coba mengubah harga bukunya dari 98000 menjadi 75000.

db.buku.update(
    {
        judul: "Pemrograman Javascript dan MongoDB"
    },
    {
        judul: "Pemrograman Javascript dan MongoDB",
        sinopsis: "Panduan Pemrograman Js dan MongoDB",
        pengarang: "Petani Kode",
        harga: 75000
    }
)

Maka hasilnya, semua buku yang berjudul "Pemrograman Javascript dan MongoDB" akan diturunkan harganya menjadi 75000.

Update Data

Menghapus Data

Untuk menghapus data, kita bisa menggunakan perintah remove().

db.<koleksi>.remove(<query>)

Sama seperti update data, penghapusan data juga memiliki <query> untuk menentukan data yang akan dihapus.

Contoh:

Kita akan menghapus buku yang berjudul "Belajar MongoDB", karena stoknya sudah habis 😄.

db.buku.remove({judul: "Belajar MongoDB"})

Maka data buku yang berjudul "Belajar MongoDB" sudah tiada.

Update Data

Untuk menghapus semua data dalam koleksi, kita bisa kosongkan nilai query-nya.

db.<koleksi>.remove({})

Menhapus Database dan Koleksi

Bila kita ingin menghapus database dan koleksi, kita bisa menggunakan method drop() dan dropDatabase().

Menghapus koleksi:

db.<koleksi>.drop();

Menghapus database:

db.dropDatabase();

Menggunakan Robo 3T

Robo 3T (sebelumnya bernama Robomongo) adalah salah satu tools berbasis GUI untuk memanajemen database MongoDB. Tools ini opensource dengan lisensi GPL-3.0 dan tersedia untuk semua jenis sistem operasi.

Robomongo

Instalasi dan Menggunakan Robo 3T

Pertama silakan download Robo 3T di website resminya ( robomongo.org).

Download Robo3T

Setelah itu, ekstrak dan coba jalankan file bin/robo3t.

Menjalankan Robo3T

Maka jendela EULA akan muncul, silakan klik “I Agree” kemudian klik Finish.

EULA Robo3T

Maka jendela baru MongoDB Connection akan terbuka. Silakan buat koneksi, klik Create.

Jendela MongoDB Connection

Silakan isi nama koneksinya dengan apa saja yang kamu sukai, kemudian klik Test.

Membuat Koneksi MongoDB

Kalau muncul jendela seperti ini, berarti koneksi berhasil.

Koneksi berhasil

Setelah itu, silakan klik Save untuk menyimpan koneksi. Maka sekarang kita punya satu koneksi.

Silakan klik Connect untuk mulai membuka database MongoDB dari Robo 3T.

Koneksi yang sudah dibuat

Berhasil…

Database MongoDB di Robo 3T

Sekarang kita bisa mengelola database MongoDB tanpa harus menggunakan Shell di Terminal.

Membuat Menu Robo 3T

Robo 3T yang kita jalankan tadi adalah portable. Untuk mengintegrasikan dengan sistem, silakan taruh direktori Robo 3T di dalam direktori /opt, lalu buatkan shortcut pada menu.

Gunakan perintah ini untuk memindahkannya:

sudo mv ~/Downloads/robo3t-1.1.1-linux-x86_64-c93c6b0/ /opt

atau

sudo cp ~/Downloads/robo3t-1.1.1-linux-x86_64-c93c6b0/ /opt

Lalu tambahkan menu launcher di Menu Editor.

Menambahkan Launcher Robo 3T

Maka sekarang, kita sudah punya menu Robo 3T yang bisa kita buka kapan saja.

Menu Launcher Robo 3T

Apa Selanjutnya?

Kita sudah mengetahui dasar-dasar MongoDB dan sudah mencoba dua cara dalam mengelola database MongoDB, yaitu menggunakan Shell di terminal dan Robo 3T.

Menggunakan Robo 3T memang lebih mudah, tinggal klik-klik saja. Tapi pengetahuan tentang Shell juga tidak kalah pentingnya, karena akan banyak berguna dalam pemrograman.

Selanjutnya mungkin bisa mencoba ide eksperimen berikut:

  • Menghubungkan Python dengan MongoDB dan Membuat aplikasi CRUD;
  • Menghubungkan PHP dengan MongoDB dan Membuat aplikasi CRUD;
  • Menghubungkan Javascript dengan MongoDB dan Membuat aplikasi CRUD;
  • Menghubungkan Ruby dengan MongoDB dan Membuat aplikasi CRUD.

Terima kasih sudah mengikuti panduan ini sampai akhir, saya harap semuanya bisa dipahami.

Ada pertanyaan?

Sampaikan di kolom komentar!

Referensi: