4 Fungsi di PHP untuk Manipulasi Direktori
Direktori adalah lokasi penyimpanan pada file system yang dapat berisi kumpulan file dan direktori.
Ada beberapa fungsi yang dapat digunakan di PHP untuk manipulasi direktori:
- Fungsi
mkdir()
untuk membuat direktori; - Fungsi
scandir()
untuk melihat isi direktori; - Fungsi
rmdir()
untuk menghapus direktori; - Fungsi
rename()
untuk mengubah nama direktori.
Mari kita bahas semuanya satu per satu…
1. Cara Membuat Direktori di PHP
Fungsi yang digunakan untuk membuat direktori di PHP adalah mkdir()
.
Fungsi ini sama maksudnya dengan perintah mkdir
di Linux dan md
pada Windows.
Parameter yang diberikan ke fungsi mkdir()
berupa string. Parameter ini
yang akan menjadi nama direktori.
Contoh:
<?php mkdir("contoh_direktori"); ?>
Atau kita juga bisa memberikan alamat path, dan atributnya:
<?php mkdir("./ini_direktori/contoh/saja", 0777, true); ?>
Keterangan:
- Parameter
0777
adalah hak akses yang kita berikan kepada direktori; - Parameter
true
artinya kita mengizinkan pembuatan direktori secara rekursif.
2. Cara Melihat isi Direktori dengan PHP
Fungsi yang digunakan untuk melihat isi direktori adalah scandir()
. Fungsi ini akan
mengembalikan nilai berupa array yang berisi nama-nama dari isi direktori.
Contoh:
<?php
$dir = scandir("ini_direktori");
print_r($dir);
?>
Maka variabel $dir
akan berisi:
Array
(
[0] => .
[1] => ..
[2] => contoh
)
Dengan begini, kita bisa memanfaatkan perulangan untuk menampilka semua isi dari direktori.
Perhatikan:
Pada hasil output terdapat satu isi, berupa titik pada indeks ke-0 dan ke-1. Arti dari titik ini adalah link yang mengarah ke direktori itu sendiri dan direktori induknya.
. = direktori itu sendiri
.. = direktori di atasnya
Bonus:
3. Cara Menghapus Direktori dengan PHP
Menghapus direktori dapat dilakukan dengan fungsi rmdir(). Fungsi ini memiliki parameter berupa string. Parameter tersebut adalah nama direktori yang ingin dihapus.
Contoh:
<?php rmdir("nama_dir"); ?>
Fungsi rmdir()
akan menghasilkan error apabila direktorinya tidak ditemukan.
Untuk mengatasi ini, kita bisa menggunakan fungsi is_dir()
untuk mengecek direktorinya
ada atau tidak.
Contoh:
<?php
$nama_dir = "petanikode";
if( is_dir($nama_dir) ) {
rmdir($nama_dir);
} else {
echo "Direktori tidak ditemukan";
}
?>
Percobaan:
4. Mengubah Nama Direktori dengan PHP
Kita dapat mengubah nama direktori dengan fungsi rename()
. Fungsi ini tidak hanya untuk mengubah nama direktori, mengubah nama file juga dapat menggunakan fungsi ini.
Ada dua parameter yang harus diberikan kepada fungsi ini. Pertama, nama file atau direktori yang akan diubah. Kedua, nama barunya.
Contoh:
<?php rename("petanikode", "“petani_kode_baru"); ?>
Percobaan:
Apa Selanjutnya?
Kita sudah mengetahui 4 fungsi di PHP untuk manipulasi direktori atau folder. Lalu apa selanjutnya?
Selanjutnya kamu bisa mengembangkan aplikasi PHP untuk yang memanfaatkan fungsi-fungsi tersebut.
Misalnya:
- Aplikasi file sistem berbasis PHP;
- Shell Backdoor (🙊 upps!);
- Aplikasi untuk Instalasi Web di Server;
- dan sebagainya.